Jangan Tertipu oleh Penampilan
مَرَّ رَجُلٌ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: «مَا تَقُولُونَ فِي هَذَا؟» قَالُوا: حَرِيٌّ إِنْ خَطَبَ أَنْ يُنْكَحَ، وَإِنْ شَفَعَ أَنْ يُشَفَّعَ، وَإِنْ قَالَ أَنْ يُسْتَمَعَ، قَالَ: ثُمَّ سَكَتَ، فَمَرَّ رَجُلٌ مِنْ فُقَرَاءِ المُسْلِمِينَ، فَقَالَ: «مَا تَقُولُونَ فِي هَذَا؟» قَالُوا: حَرِيٌّ إِنْ خَطَبَ أَنْ لاَ يُنْكَحَ، وَإِنْ شَفَعَ أَنْ لاَ يُشَفَّعَ، وَإِنْ قَالَ أَنْ لاَ يُسْتَمَعَ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «هَذَا خَيْرٌ مِنْ مِلْءِ الأَرْضِ مِثْلَ هَذَا»
“Seorang lelaki [dari kalangan terpandang] berlalu di depan Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam, maka beliau bertanya, ‘Apa pendapat kalian tentang orang ini?’ (Para shahabat) menjawab, ‘Orang tersebut apabila meminang sangat pantas untuk dinikahkan, bila menjadi perantara, diterima perantaraannya, dan bila berucap, dia akan didengar ucapannya.’ Kemudian (Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam) terdiam. Lalu berlalu seorang lelaki dari kalangan orang-orang fakir kaum muslimin, maka beliau bertanya, ‘Apa pendapat kalian tentang orang ini?’ (Para shahabat) menjawab, ‘Orang tersebut apabila meminang sangat pantas untuk tidak dinikahkan, bila menjadi perantara, tidak diterima perantaraannya, dan bila berucap, dia tidak akan didengar ucapannya.’ Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sungguh orang (kedua) ini lebih baik dari sepenuh bumi seperti (orang yang pertama tadi).” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhâry dan Ibnu Majah]
Terkadang Allah memberikan nikmat-Nya berupa cobaan meskipun berat terasa dan terkadang juga Allah menguji sebagian orang dengan memberikan nikmat-Nya.
Anak dan kemewahan terkadang menjadi penyebab penderitaan.
“Janganlah engkau terperangah dengan banyaknya harta dan keturunan mereka. Sesungguhnya dengan semua itu, Allah hanyalah hendak mengadzab mereka dalam kehidupan dunia,” (QS. At-Taubah: 55).
Ibnu Al-Atsir mengarang kitabnya yang terkenal, seperti Jaami’ul Ushuul dan An-Nihaayah karena beliau
cacat. Sementara As-Sarakhsy mengarang kitabnya yang terkenal, Al-Mabsuuth, sebanyak 15 jilid karena dirinya mendekam dalam penjara.
Ibnu Al-Qayyim pun menulis kitab Zaadul Ma’aad justru karena dirinya musafir. Al-Qurthubi juga membuat Syarah Shahih Muslim tatkala ia sedang berada di atas kapal. Sebagian besar fatwa Ibnu Taimiyah ditulis saat beliau berada dalam penjara. Para tokoh hadits berhasil mengumpulkan ratusan ribu hadits sebab mereka dalam kondisi miskin dan terasingkan.
Wallahul a'lam
Tidak ada komentar untuk "Jangan Tertipu oleh Penampilan"
Posting Komentar